Ketidaksamaan Masker Bedah dan Respirator. Masker bedah dahulunya cuma di pakai sewaktu seorang tengah sakit, seperti batuk dan flu. Pemakaian masker type ini berfaedah untuk menahan penebaran virus pada pihak lain di seputarnya. Saat itu, masker respirator di rencanakan lebih kukuh ketimbang masker bedah. Masker type ini bisa menghalang partikel yang lebih kecil masuk ke metode pernafasan.
Berikut Ketidaksamaan Masker Bedah dan Respirator
- Persetujuan
Pemanfaatan masker bedah udah di pelajari dan di sepakati oleh Food and Drug Administration (FDA) atau Tubuh Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Bagaimana dengan masker respirator?
Masker respirator telah di tinjau, di-test, dan di sepakati oleh National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) sesuai sama syarat.
- Perlindungan
Masker bedah bisa menghentikan cairan dan memberi pelindungan kepada tetes besar, recikan, cipratan droplet, atau cairan beresiko lainnya.
Saat itu, masker respirator—tidak cuman membuat perlindungan dari droplet serta cairan—juga bisa menghindari paparan partikel sangatlah kecil, termaksud aerosol, masuk mulut dan hidung.
- Bentuk Masker
Masalah wujud, masker bedah di bentuk tidak ketat. Ada peluang sedikit sela udara antara pipi atau hidung.
Hal itu jauh beda dengan masker respirator. Masker jenis ini tutup rapat sisi mulut dan hidung. Lantaran ketat, sangat kurang sela udara waktu pakainya.
- Penyaringan
Masker bedah tidak punya mekanisme pemfilteran udara yang cukup baik. Maka dari itu, masker ini kurang bisa berikan pelindungan yang bagus dari partikel udara yang lebih kecil.
Kebalikannya, masker respirator di anggap punya penyaring udara yang lebih baik. Sekurang-kurangnya, masker tipe ini dapat memfilter 95 % partikel udara, tergolong yang kecil dan besar.
- Tingkat Kebocoran
Masker bedah kebanyakan ringan bocor. Kebocoran berlangsung di sekeliling pinggir masker saat pemakai mengirup napas. Sedangkan, masker respirator punyai tingkat kebocoran yang benar-benar kurang, bila di kenai dengan betul.
- Penggunaan
Masker bedah cuma bisa di pakai satu kali. Anda tak di anjurkan untuk membersihkan buat memakainya kembali.
Perihal ini berlainan dengan masker respirator yang bisa di pakai kembali. “Masker N95 bisa digunakan 3-5 kali. Namun tentu saja mesti lewat proses sterilisasi dahulu saat sebelum di gunakan kembali,” tutur dr. Arina.
Di luar itu, yakinkan keadaan masker masih pula dalam keadaan bagus. Kalau masker respirator hancur, cacat, dan kotor hingga tidak akan efisien buat perlindungan hidung serta mulut, lebih bagus Anda tidak menggunakan lagi.
Temukan data sekitar maskter di sini. Temukan masker respirator di Toko Alat Safety Di Jakarta Selatan atua Anda dapat singgahi situs kami di www.duniacakrawala.com